Memahami “Cyberbullying”: Dampak dan Penanggulangannya pada Anak Anda

13591178632006143129

Ilustrasi (http://www.annapolis.gov)

Pernahkah  anda mendengar atau membaca istilah Cyberbullying ? Mungkin ada yang masih belum mengerti lantaran penggunaan kata cyber kadang bersinggungan satu dengan lainnya. Ga mengapa, kita sama-sama belajar untuk mengupasnya secara mudah dengan bahasa yang awam.

Sebagai pengantar, saya ingin kembali membawa anda pada kenangan pada masa sekolah dulu.  Kita pasti memiliki banyak teman, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Dalam pergaulan tersebut terkadang yang kuat dan merasa diri super melakukan penindasan secara fisik dan mental kepada yang lemah. Apalagi kalo anda terlibat dalam kelompok atau gank, anda akan merasa super sebagai satu kelompok yang ditakuti atau disegani oleh teman-teman lain.

Secara individu bagi yang merasa cantik, cakep, pintar, kaya, kuat, garang, atau merasa diri berkuasa kerap mengejek dan menakut-nakuti mereka yang dianggap kurang atau lemah. Apalagi kalo hal ini dilakukan secara bekelompok. Secara sadar ataupun ga, mereka sering memaki, mengancam, menakut-nakuti,  membodohkan orang lain, menganggap remeh, mengerdilkan atau menggosipkan orang lain secara berlebihan. Tindakan seperti ini sering juga diikuti dengan tindakan lain seperti mengecilkan, mengabaikan, mendiskriminasikan orang lain karena orang tersebut berbeda secara suku, ras, agama bahkan status sosial. Yang lebih parah lagi, kalo perbuatan seperti ini dilakukan juga secara fisik seperti memukul, menampar, memalak, merampas barang orang lain atau mengeroyok teman karena menganggap diri adalah senior.

Nah, semua perbuatan diatas apabila berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama, hal ini disebut dengan Bullying.

Seiring dengan perkembangan jaman, dimana teknologi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Tindakan Bullying ini dilakukan melalui internet maupun ponsel berupa pesan teks, gambar maupun video. Di dunia internet, kerap hal ini dilakukan melalui jejaring sosial,  email atau chat messenger. Pelakuknya pun ga lagi dilakukan oleh kelompok namun secara individu mereka sudah berani melakukannya. Nah, tindakan bullying melalui fasilitas teknologi ini, apabila terjadi pada anak-anak disebut sebagai Cyberbullying. Sedangkan pada orang dewasa disertai tindakan lain yang lebih spesifik disebut sebagai Cyberharassment atau Cyberstalking. Kedua istilah terakhir akan saya bahas dalam artikel lainya. Namun yang perlu saya tegaskan bahwaCyberbullying ini cukup meresahkan anak anda karena mudah dilakukan oleh siapa saja.

Untuk mengindentifikasi apakah anak anda pelaku atau korban dari  Cyberbullying,secara mudah anda dapat membayakan akibat dan ciri-ciri dari penjelasan tentangbullying di awal. Anda dapat bayangkan bagaimana jika anak anda adalah korban, mereka akan terlihat murung, cepat marah, malas ke sekolah atau ga percaya diri.  Bahkan menurut artikel di sini, disebutkan  bahwa akibat Cyberbullying melalui jejaring sosial, seorang remaja bernama Natasha MacBryde nekad bunuh diri pada bulan Februari 2011 karena mengalami cyberbullying di situs Formspring. Gadis berusia 15 tahun tersebut sengaja berjalan di atas rel kereta api sekitar 150 meter dari tempat tinggalnya di Bromsgrove, Worcestershire, dan membiarkan dirinya tertabrak kereta yang melintas.

Menurut Mashabe.com, Maret 2011. Adam Hildreth, pendiri dan CEO Crisp Thingking, sebuah agensi yang mengawasi bidang digital dan keamanan internet, dari 15 juta akun IM anak-anak yang dianalisa, ditemukan 5,6 juta anak yang menerima pesan penghinaan (bullying). Angka ini mungkin sudah ketinggalan jika mengacu pada National Crime Prevention Council. Dewan tersebut mengklaim cyberbullying berdampak pada hampir semua remaja Amerika. Sebanyak 19.000 usaha bunuh diri diketahui terjadi hampir setiap tahun di negara Paman Sam tersebut karena cyberbullying. Dapat dibaca di sini. Menyeramkan bukan ?

Bagi anak anda yang diidentifikasi menjadi korban dari Cyberbullying(Cyberbullied), perhatikan betul perilakunya, apalagi bila dia tiba-tiba terlihat takut atau enggan menggunakan ponsel atau internet atau bahkan sangat emosional saat menggunakannya. Cepatlah bereaksi. Ajaklah dia berbicara secara terbuka tentang penyebabnya. Berikan pemahaman dan tujukan bahwa anda akan melindungi mereka dari ancaman apapun. Yakinkan mereka bahwa anda sebagai orang tua, anda peduli dan ga akan diam. Ajari mereka untuk ga merespon, karena kadang anak menjadi sangat emosional. Simpanlah salinan dari semua pesan, untuk di laporkan ke sekolah atau pengelola website. Jika pesan menyangkut ancaman jangan segan-segan untuk laporkan ke polisi.

Jika anda melaporkan cyberbullying ke sekolah, pastikan bahwa sekolah dapat menindaklanjuti dan mintalah rencana dan pernyataan tertulis bagaimana sekolah akan menanggapi masalah ini.  Kebanyakan negara memiliki undang-undang untuk perlindungan masalah ini, termasuk juga dengan Indonesia melalui undang-undang perlindungan anak. Oleh karena itu, Sekolah sebagai institusi pendidikan mempunyai kewajiban untuk mengatasi masalah ini, apalagi siswanya terbukti terlibat.

Bagi anak anda yang diidentifikasikan berpeluang atau kedapatan melakukancyberbullyingberitahu mereka tentang dampak hukum, jangan mengancam namun berilah pemahaman yang baik tentang etika pergaulan baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Perlu dicatat anak-anak korban  cyberbullyingterkadang melakukan penyerangan yang sama untuk tindakan balas dendam.

Keprihatian terhadap dampak Cyberbullying sudah lama dikampanyekan. Bahkan di Amerika Serikat, seperti yang diberitakan oleh mashabe.com pada Maret 2011. Karena keprihatinan terhadap Cyberbullying, Presiden Obama bersama sang istri, Obama menyempatkan diri muncul di Facebook untuk mengkampayekan cyberbullying melalui video yang dibuat secara eksklusif. Kampanye ini merupakan  pre-event acara bertajuk ‘White House Conference on Bullying Prevention‘. Mereka peduli, apakah anda juga peduli ?

Sekali lagi pehatikan dan awasi anak anda dengan baik, jangan menganggap ini merupakan hal biasa. Saat ini, dampaknya sudah semakin mengkhawatirkan

 

Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/11/23/memahami-cyberbullying-dampak-dan-penanggulangannya-pada-anak-anda-412791.html

Tinggalkan komentar